2023.05.20 up

Hari Romaji, Sistem Penulisan Bahasa Jepang dengan Alfabet

Jepang memiliki tiga jenis huruf, yaitu hiragana (ひらがな), katakana (カタカナ), dan kanji (漢字). Namun, bagi orang-orang yang belum fasih berbahasa Jepang tentu merasa kesulitan untuk memahami tulisan, maka diciptakanlah huruf romaji. Romaji (ローマ字) merupakan cara menulis bahasa Jepang dengan menggunakan abjad Latin atau Romawi.

Tiap 20 Mei merupakan Hari Romaji atau「ローマ字の日 (romaji no hi)」dalam rangka memperingati hari kematian Tanakadate Aikitsu di Jepang. Tanakadate Aikitsu (田中舘 愛橘) merupakan seorang ahli geofisika yang menciptakan sistem romanisasi bahasa Jepang “Nihon-shiki”. Selain itu, 20 Mei dipilih untuk memperingati berdirinya Nippon-no-Rômazi-Sya (日本のローマ字社) atau Asosiasi Romaji Jepang sejak tahun 1922.

Photo by: 6**********************p (PhotoAC)
Contoh Penulisan Romanisasi bahasa Jepang pada Palang Stasiun |
Photo by: 6**********************p (PhotoAC)

Sistem Romanisasi Tertua di Jepang

Sistem romanisasi tulisan bahasa Jepang paling awal menggunakan ejaan bahasa Portugis. Penulisan abjad Latin dikembangkan oleh seorang warga Jepang beragama Katolik pada tahun 1548. Kemudian sistem penulisan tersebut digunakan oleh para misionaris untuk mencetak buku agama Katolik agar bisa menyebarkan agama tanpa harus mempelajari bahasa Jepang. Contohnya adalah kitab Kisah Para Rasul yang diterbitkan pada tahun 1591. Judul tersebut ditulis dengan abjad Latin sebagai Santos no Gosagveo no uchi Nuqigaqi (サントスの御作業の内抜書). Lalu pada tahun 1603, sebuah kamus bahasa Jepang-Portugis berjudul Nippo Jisho (日葡辞書) yang ditulis menggunakan abjad Latin secara keseluruhan. Kamus berisi sekitar 32.000 kosakata ini digunakan oleh para misionaris Serikat Yesus (Jesuit atau Yesuit) selama menyebarkan agama di Jepang.

Ragam Sistem Romanisasi di Zaman Modern

Kemudian, sistem romanisasi terus dikembangkan oleh Pendeta James Curtis Hepburn, pencipta alih aksara Hepburn (Hepburn romanization) pada tahun 1867. Alih aksara Hepburn sudah mengalami revisi beberapa kali dan secara resmi disebut Shūsei Hebon-shiki Rōmaji (修正ヘボン式ローマ字, Romaji sistem Hepburn yang Disempurnakan). Namun, alih aksara Hepburn didasarkan pada pengucapan bahasa Inggris dan bukan bahasa Jepang, sehingga ditentang keras dan dikritik oleh ahli bahasa.

Selain alih aksara Hepburn, Nihon-shiki romaji (日本式ローマ字) atau alih aksara Nihon-shiki muncul. Sistem romanisasi ini diciptakan oleh Tanakadate Aikitsu (田中舘 愛橘) pada tahun 1885. Berbeda dengan alih aksara Hepburn, alih aksara Nihon-shiki betul-betul mengikuti pengucapan bahasa Jepang tanpa adanya perubahan. Tanakadate Aikitsu menciptakan sistem romanisasi ini memang untuk penutur bahasa Jepang agar bisa menulis bahasa Jepang dalam abjad Latin. Sejak awal, Nihon-shiki sudah dirancang agar lebih konsisten dibandingkan alih aksara Hepburn.

Akan tetapi, alih aksara Nihon-shiki justru tidak disukai penutur bahasa Inggris. Oleh karena itu, pemerintah Jepang mengeluarkan Instruksi Kabinet No.3 pada tanggal 21 September 1937 tentang alih aksara Kunrei-shiki Rōmaji (訓令式ローマ字). Alih aksara Kunrei-shiki ini diciptakan dengan menggabungkan dasar alih aksara Hepburn dan Nihon-shiki. Meskipun telah ditetapkan sebagai sistem romanisasi bahasa Jepang yang resmi, alih aksara Kunrei-shiki tidak mendapat sambutan baik dari publik.

Alih aksara Hepburn merupakan sistem romanisasi yang paling banyak dipakai. Penutur bahasa Inggris yang tidak familiar dengan bahasa Jepang umumnya bisa mengucapkan kata-kata bahasa Jepang lebih akurat bila ditulis dengan alih aksara Hepburn. Oleh karena itu, sistem tersebut lebih sering digunakan dalam buku pelajaran bahasa Jepang untuk orang asing. Sebaliknya, murid-murid sekolah di Jepang justru lebih akrab dengan sistem alih aksara Kunrei-shiki. Contohnya, penulisan “しんじゅく (shinjuku)” dengan sistem alih aksara Hepburn lebih mudah dipahami ketimbang “しんじゅく (sinzyuku)” menggunakan alih aksara Kunrei-shiki.

Berikut adalah contoh perbandingan penulisan untuk tiga sistem romanisasi di atas:

Bahasa InggrisBahasa JepangEjaan KanaSistem Romanisasi
HepburnKunrei-shikiNihon-shiki
Aksara Romawiローマ字ローマじrōmajirômazirômazi
Tehお茶おちゃochaotyaotya
Melanjutkan続くつづくtsuzukutuzukutuduku
Gunung Fuji富士山ふじさんfujisanhuzisanhuzisan
Sumber: Wikipedia

Nah, itu dia informasi tentang sistem romanisasi yang berlaku di Jepang. Meskipun sistem romanisasi buatan Tanakadate Aikitsu tidak digunakan secara luas, Hari Romaji tetap diperingati di Jepang untuk menghormati sang ahli. Selain tiga alih aksara di atas, masih ada beberapa alih aksara yang muncul meskipun tidak resmi. Tidak menutup kemungkinan jika akan ada perubahan pada sistem romanisasi bahasa Jepang sesuai dengan perubahan zaman.