大阪

Osaka

Ringkasan

Disebut sebagai kota terbesar ke-2 di Jepang

Hidangan khas Osaka populer di kalangan orang Jepang maupun luar negeri

Banyak upaya pendukung yang dilakukan secara aktif untuk wisatawan Muslim

Geografi

Kota Osaka di Prefektur Osaka merupakan kota terbesar ke-2 di Jepang. Selain itu, Kota Sakai dan Kota Higashi Osaka juga merupakan daerah dengan jumlah penduduk yang besar. Transportasi umum seperti jalur kereta api berkembang dengan baik sehingga memudahkan akses menuju tiap daerah. Dibutuhkan waktu sekitar 2,5 jam dari Tokyo ke Osaka menggunakan Shinkansen "Nozomi".
Perjalanan juga dapat diakses lewat udara dari Bandara Internasional Kansai dan Bandara Internasional Osaka (Bandara Itami) sehingga bisa bepergian di dalam maupun ke luar negeri dengan mudah.
Kota ini dikembangkan untuk menjadi “kota pelabuhan”, hingga saat ini Osaka masih menjadi pelabuhan perdagangan baik dari udara maupun laut.

Keadaan Alam

Meski sebagian besar daerah di prefektur merupakan perkotaan, tetapi masih ada hutan di bagian utara, bahkan Air Terjun Minoo di Kota Minoo yang mengalir di sana dinobatkan menjadi salah satu dari “100 Air Terjun Terbaik di Jepang”. Selain itu, Taman Peringatan Expo ‘70 di Kota Suita dan Taman Nakanoshima di pusat kota Osaka diibaratkan sebagai oasis di tengah kota.
Meskipun iklim secara keseluruhan tergolong relatif ringan, sering kali daerah ini dilanda cuaca panas terik yang melebihi suhu 35℃ dan hujan badai saat musim panas. Di lokasi yang memiliki tanah rendah kerap kali dilanda angin topan dan hujan lebat. Oleh karena itu, pemerintah telah melakukan beragam upaya untuk mencegah terjadinya genangan dan banjir.

Pariwisata dan Budaya

Osaka kaya akan destinasi wisata, seperti Istana Osaka, Tsutenkaku Tower, dan Dotonbori, tetapi “kuliner” lah yang merupakan kegiatan populer di kalangan wisatawan. Osaka, yang dikenal sebagai kota pelabuhan karena kegiatan logistik dan perdagangan berpusat di kota ini sejak lama, juga dijuluki sebagai “Dapur Dunia”. Bahan-bahan makanan di Jepang yang terkumpul telah menciptakan budaya makanan yang unik. Kuliner yang menarik seperti takoyaki, okonomiyaki, dan kushikatsu tidak hanya populer di kalangan masyarakat Jepang, tapi juga turis mancanegara.

Komunitas Warga Negara Asing

Osaka merupakan tempat dengan jumlah turis asing dan penduduk asing terbanyak setelah Tokyo. Selain fasilitas yang multibahasa dan layanan Wi-Fi gratis, beragam upaya juga telah dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang ramah Muslim agar turis Muslim bisa berkunjung dengan nyaman dan tenang. Turis maupun penduduk asing bisa melihat informasi mengenai toko dan hotel yang menyajikan makanan halal dari buklet yang telah disediakan oleh Biro Pariwisata atau melalui aplikasi ponsel. Selain itu, mushola juga mulai tersebar di bandara dan stasiun kereta.