Kantor prefektur berlokasi di Kyoto. Kota Uji dan Kameoka mempunyai populasi terbanyak kedua setelah Kyoto.
Selain Shinkansen, ada juga beberapa jalur untuk untuk memudahkan akses ke arah barat (tujuan Osaka) dan arah timur (tujuan Tokyo) di Stasiun Kyoto.
Ciri khas jalanan di Kyoto adalah bentuknya yang seperti grid (kisi-kisi). Terbaris rapi secara horizontal dan vertikal, dengan pemandangan di sekitar yang mirip-mirip memungkinkan Anda tersasar jika belum terbiasa.
Sisi utara prefektur Kyoto menghadap ke Laut Jepang dan sisi selatan adalah basin (permukaan bumi yang membentuk belanga atau cekungan).
Area basin seperti kota Kyoto merupakan wilayah dengan curah hujan yang relatif rendah. Suasana Kyoto diselimuti salju yang popular dengan karena pemandangan yang menakjubkan, sebenarnya adalah pemandangan yang langka. Selain itu, Kamogawa (sungai) yang mengalir ke utara dan selatan melalui kota Kyoto, populer di kalangan masyarakat sebagai tempat relaksasi.
Terkait suhu, ada perbedaan suhu yang besar pada musim panas dan musim dingin. Di musim panas, cuaca terasa panas dan lembab bahkan di malam hari. Pada bulan Januari suhu rata-rata bisa di bawah 5℃ dan hari-hari dengan cuaca dingin terus berlanjut di musim dingin.
Dulunya, Kyoto pernah menjadi pusat pemerintahan Jepang. Ada banyak bangunan kota yang menjadi warisan berharga negara seperti Kuil Kinkakuji dan Kiyomizu-dera, pemandangan kota yang indah menjadikan kota ini sebagai destinasi favorit para wisatawan dari seluruh dunia. Ada banyak atraksi di mana wisatawan bisa merasakan budaya tradisional Jepang, seperti upacara minum teh serta pengalaman mengenakan kimono dan riasan ala Maiko.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara meningkat dari tahun ke tahun, dan terdata sekitar 8,86 juta wisatawan berkunjung di tahun 2019. Diperkirakan sekitar 1 dari 3 orang wisatawan yang mengunjungi Jepang datang ke Kyoto.
Kyoto merupakan kota tua dengan sejarah panjang, namun banyak pelajar asing yang juga tinggal di kota ini. Selain berasal dari Amerika dan Tiongkok, banyak juga pelajar asing yang berasal dari negara-negara Eropa. Ada banyak komunitas asing, seperti Kyoto International Community House yang mengelola situs informasi untuk pelajar asing.
Pelajar muslim pun banyak dijumpai di sini dan tersedia Pusat Budaya Islam di mana Anda dapat membeli makanan halal dan Masjid Kyoto untuk beribadah.
Selain itu, sebagai layanan untuk orang asing yang tidak berbahasa Jepang, kota Kyoto menyediakan layanan multibahasa untuk konsultasi jika terjadi bencana dan interpretasi di tempat penampungan evakuasi.