2023.03.21 up

Mengenal “Shunbun no Hi” di Jepang

Musim semi merupakan musim yang ditunggu-tunggu warga lokal maupun mancanegara. Masuknya musim semi ditandai dengan “Shunbun no Hi” (春分の日) atau Vernal Equinox Day. Tahun 2023 ini, “Shunbun no Hi” jatuh pada tanggal 21 Maret dan merupakan hari libur nasional di Jepang.

Bunga Sakura | Photo by: むらさき (PhotoAC)
Bunga Sakura | Photo by: むらさき (PhotoAC)

“Shunbun no Hi” (bisa disebut sebagai Spring Equinox Day) adalah hari resmi masuknya musim semi. Pada hari tersebut, jam siang dan malam memiliki durasi yang sama panjang. Hari libur nasional yang jatuh tanggal 20 atau 21 Maret ini pertama kali ditetapkan di Undang-Undang Tentang Hari Libur Nasional pada tahun 1948. Tujuan hari tersebut sebagai hari libur adalah untuk berterima kasih kepada alam dan menyayangi makhluk hidup.

Asal Mula “Shunbun no Hi”

“Shunbun no Hi” awalnya merupakan hari libur Shinto dengan nama Shunki Kouresai (春季皇霊祭) (dan Shuki Koureisai (秋季皇霊祭) untuk musim gugur) sejak tahun 1878 (Meiji 11). Hari libur tersebut digunakan masyarakat untuk mengenang kaisar terdahulu dan anggota keluarga yang telah tiada. Kemudian pada tahun 1948, hari tersebut dijadikan hari libur nasional yang tidak berhubungan dengan agama tertentu. Selain itu, “Shunbun no Hi” juga termasuk ke dalam perayaan Buddha, yaitu Haru no Higan (春の彼岸). Spring Equinox jatuh tepat di tengah Haru no Higan yang dimulai tiga hari sebelum dan tiga hari sesudahnya. Dalam ajaran Buddhisme, dipercaya bahwa Buddha muncul dan membantu jiwa-jiwa yang tersesat menyeberangi sungai antara dunia ini dan dunia lain ketika siang dan malam berdurasi sama.

Botamochi | Photo by: チリーズ
“Ohagi” atau “Botamochi” | Photo by: チリーズ (PhotoAC)

Saat “Shunbun no Hi” tiba, biasanya masyarakat Jepang pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga. Tidak hanya itu, mereka juga biasa pergi mengunjungi makam leluhur dan menikmati ohagi atau botamochi, yaitu mochi berbalur bubuk kacang. Pada tahun 2023 ini, Spring Equinox Day jatuh pada hari Selasa. Makanya, banyak karyawan yang mengambil cuti pada hari Senin agar bisa menikmati liburan lebih panjang. Bahkan banyak yang mengatakan jika gerbong kereta terasa lowong karena hanya sedikit yang pergi bekerja di pagi hari, loh!