Di Sini “Braille Blocks” Pertama Terpasang
“Braille Blocks” merupakan pelat yang dipasang di lantai atau tanah untuk memandu para penyandang tunanetra dalam berjalan di tempat umum. Pelat kuning itu memiliki tekstur yang menonjol agar mudah dikenali dan dirasakan oleh indera peraba maupun tongkat. Tapi tahukah kamu kalau “Braille Blocks” atau “Tactile Paving” pertama kali dikembangkan dan dipasang di Jepang?
Menurut Asosiasi Tunanetra Okayama, “Braille Blocks” atau dalam bahasa Jepang disebut 点字ブロック (Tenji Block) diciptakan oleh Seiichi Miyake pada tahun 1965. Kemudian pada 18 Maret 1967, untuk pertama kalinya balok-balok ini dipasang di sekitar Sekolah Prefektur Okayama Khusus Penyandang Tunanetra. Pelat ini akhirnya tersebar di penjuru negeri dan dipakai di beberapa negara mulai tahun 1990-an. The Japan Industrial Standard (JIS) sebenarnya tidak menetapkan standar warna balok. Namun, warna kuning biasa dipakai karena lebih mencolok sehingga mudah dilihat oleh orang yang buta parsial.
Pada tahun 2012, JIS menetapkan standar internasional untuk “Braille Blocks”. Ada dua jenis balok yang dijadikan standar, yaitu Leading/Guidance (Linear) Block dan Warning (Spotted) Block. Leading/Guidance Block memiliki pattern balok lurus yang dipasang di sepanjang jalan untuk memandu arah. Sedangkan Warning Block yang berpola polkadot wajib dipasang di tempat yang berbahaya agar bisa berhati-hati atau berhenti.
Karena balok-balok ini sangat berguna bagi penyandang disabilitas, alangkah baiknya kita menjaga fasilitas ini demi kenyamanan bersama. Mari kita menjaga “Braille Blocks” yang ada di tempat umum ya, teman-teman!