LPK Akari Harapan Sragen

Sekolah Bahasa Jepang Akari Harapan Sragen merupakan sebuah lembaga pengirim tenaga kerja yang didirikan pada tahun 2022 di Sragen, Jawa Tengah. Lembaga ini menawarkan program pemagangan kerja teknis (ginou jisshuu) dan program pekerja berketerampilan spesifik (tokutei ginou). Untuk program magang, lembaga ini menerima peserta untuk semua bidang. Namun, untuk program tokutei ginou, saat ini hanya tersedia untuk bidang manufaktur makanan dan minuman, layanan makanan, serta pertanian.

Sampai tahun 2023 sudah sekitar 400 siswa mendaftar ke lembaga ini, dan hingga kini sudah lebih dari 550 siswa dikirim ke Jepang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar bekerja di industri pengolahan makanan, yaitu sebanyak 250 orang. Bidang kedua terbanyak adalah pertanian dengan 60 orang, dan sisanya adalah pemagang kerja teknis. Di bawah bimbingan 24 instruktur berkompeten, siswa dapat mengikuti kursus bahasa Jepang, pelatihan keterampilan praktis, dan persiapan pra-keberangkatan.

Silabus yang digunakan juga direncanakan oleh para staf yang berpengalaman, sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan yang mereka butuhkan. Pendidikan bahasa Jepang dilaksanakan dengan menggunakan buku pelajaran yang dibagi menjadi Bahasa Jepang Dasar, paruh pertama (pelajaran 1 sampai 25), dan paruh kedua (pelajaran 26 sampai 50). Bahasa Jepang Dasar berfokus pada pengenalan dan dasar-dasar bahasa Jepang, sedangkan pada paruh pertama (Pelajaran 1 sampai 25) dan paruh kedua (Pelajaran 26 sampai 50), siswa akan lebih mempelajari tata bahasa Jepang dan keterampilan komunikasi bahasa Jepang. Selain bahasa Jepang, para siswa juga akan mempelajari percakapan yang berhubungan dengan pekerjaan, cara menulis laporan, cara menyapa, budaya Jepang, tata krama, dan hal-hal lain yang diperlukan untuk tinggal di Jepang, semuanya dalam waktu enam bulan.

Pendaftaran di Sekolah Bahasa Jepang Akari Harapan Sragen terbuka untuk individu yang memiliki motivasi tinggi, berusia antara 17 hingga 30 tahun, telah mendapatkan izin dari orang tua atau keluarga, dan tidak memiliki tato atau tindik. Tidak ada tes kebugaran fisik yang diperlukan. Setelah diterima, siswa akan mengikuti serangkaian tes, termasuk tes kemampuan dasar (psikotes dan matematika dasar), pemeriksaan kesehatan, pendidikan bahasa Jepang, ujian akhir, Tes Kemampuan Bahasa Jepang (JFT-Basic), Tes Pekerja Berketerampilan Spesifik (SSW), serta wawancara. Lulus dari semua tes memungkinkan siswa untuk melakukan wawancara dengan perusahaan Jepang. Siswa yang menyelesaikan kurikulum dan mendapatkan transkrip JFT atau SSW akan sangat meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan di Jepang.