Updated October 21st, 2025
Deni, Takibiya Shibuya Ten

Aktif jadi Asisten Pemimpin Demi Buka Restoran Yakiniku di Indonesia dan Jepang

Deni Hardani
Kelahiran 1990 Asal Kuningan, Jawa Barat
Berusaha Keras Sejak Lulus SMA Demi Impiannya Bekerja di Jepang

Sejak masih di bangku sekolah, Deni sudah memiliki impian untuk bekerja di Jepang. Setelah lulus, ia bekerja di pabrik suku cadang milik perusahaan otomotif besar sebagai operator yang bertugas mengoperasikan dan memantau jalur produksi.

“Tanpa kemampuan bahasa Jepang, sulit untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi dari operator di pabrik, dan proses kenaikan pangkat pun memakan waktu lama. Saya ingin mendapatkan upah yang lebih tinggi dan mewujudkan impian bekerja di Jepang, sehingga saya menabung selama dua tahun untuk melanjutkan kuliah di universitas dengan jurusan bahasa Jepang.”

Setelah masuk universitas, Deni tetap bekerja di pabrik pada hari kerja sambil kuliah setiap akhir pekan dari pukul 8 pagi hingga 4 sore. Usahanya diakui, dan ia dipromosikan menjadi team leader di tempat kerjanya. Karena ingin lebih memahami budaya Jepang, ia masuk ke sekolah bahasa Jepang di Osaka pada tahun 2018.

Setelah lulus dari sekolah bahasa Jepang, Deni masih ingin bekerja di Jepang. Namun, kelulusannya di tahun 2020 yang bertepatan dengan masa pandemi COVID-19 membuatnya terpaksa kembali ke Indonesia dan bekerja lagi di pabrik tempatnya dulu bekerja. Setelah itu, ia sempat mengelola toko ponsel bersama temannya, namun ia merasa bahwa ia akan semakin jauh dari impiannya jika melakukan ini terus. Akhirnya, ia menutup toko dan memperoleh visa Tokutei Ginou di bidang kuliner, dan berhasil mendapatkan kesempatan untuk kembali ke Jepang.

Terpesona dengan Yakiniku Jepang, yang Dikenal Memperhatikan Potongan Daging dan Teknik Memasaknya

Selain bekerja di Jepang, Deni juga memiliki satu impian besar lainnya, yaitu memiliki restoran yakiniku sendiri.

“Orang tua saya memiliki usaha restoran di Indonesia, dan saya sering membantu mereka. Saya merasa dihargai ketika pelanggan mengucapkan terima kasih dengan tulus, dari situlah saya mulai menyukai dunia kuliner. Alasan saya tertarik pada yakiniku adalah karena restoran yakiniku di Jepang sangat memperhatikan bagian daging dan saus yang digunakan. Di Indonesia, orang jarang memperhatikan perbedaan bagian daging, sedangkan di Jepang setiap bagian seperti lidah, paha, atau harami memiliki bumbu dan cara panggang yang berbeda. Menurut saya, hal itu sangat menarik.”

Untuk mewujudkan impiannya, pada Oktober 2022 Deni bergabung dengan perusahaan Nomuno Co., Ltd., pengelola restoran yakiniku “Takibiya Shibuya Ten” yang terkenal dengan menu “Niku no Himaraya (Meat of Himalaya)”. Awalnya, ia ditempatkan di restoran izakaya Jepang “Suginoko” di Bandara Haneda, yang dikelola oleh perusahaan afiliasi, M&Operation Inc., tempat ia mempelajari dasar-dasar bekerja di restoran Jepang.

Kemudian, setelah menyampaikan keinginannya yang kuat untuk bekerja di restoran yakiniku, ia dipindahkan ke “Takibiya Shibuya” pada tahun 2025. Saat ini ia berperan sebagai asisten pemimpin yang tak hanya menangani memasak dan melayani pelanggan, namun turut terlibat dalam tugas manajemen seperti pemesanan bahan, mengatur jadwal shift, dan pelatihan staf paruh waktu.

Hal yang ditekankan Deni dalam manajemen adalah sikap “menjaga restoran bersama sebagai satu tim.” Ia memberikan bimbingan bertahap tidak hanya kepada karyawan tetap, tetapi juga kepada staf paruh waktu karena melihat mereka bukan sekadar tenaga kerja, melainkan individu yang dapat mengembangkan kemampuan mereka.

“Saya sempat khawatir apakah bisa beradaptasi karena pada awalnya restoran ini hanya memiliki staf orang Jepang. Namun, sekarang kami saling mendukung sebagai satu tim dan menikmati hari-hari yang penuh makna. Di sini, saya diberi kesempatan untuk mencoba hal-hal baru, sehingga ada sangat banyak hal yang bisa saya pelajari.”

Ia Bercita-cita Membuka Restoran Yakiniku di Indonesia dan Jepang

Saat ini Deni bekerja di Jepang dengan status Tokutei Ginou no. 1, tapi ia terus belajar untuk memperoleh status Tokutei Ginou no. 2 agar dapat tinggal lebih lama di Jepang. Di perusahaan Nomuno Co., Ltd., Direktur Hiroshi Sakurai menyediakan tes bulanan bagi staf asing yang dibuat berdasarkan soal ujian sebelumnya dan pengalaman pribadi. Deni juga memanfaatkan hari liburnya untuk belajar dengan tekun.

Deni berusaha setiap harinya dengan menjadikan mimpinya sebagai sumber semangat, kemudian menutup ceritanya dengan pesan berikut ini:

“Di masa depan, saya ingin membuka restoran di Indonesia dan Jepang seperti Sakurai-san. Memang ada banyak kesulitan, tapi saya bisa terus maju karena punya mimpi. Untuk teman-teman Indonesia yang ingin bekerja di Jepang, pikirkan secara jelas apa yang membuat kalian tertarik pada Jepang dan alasan ingin bekerja di sini, maka kalian akan bisa melihat jalan yang dituju.”

Artikel Terkait