Updated August 5th, 2025
Penanggung Jawab SDM Medical Corp. Meiwa Group Special Nursing Home Izumi

Mewujudkan Kenyamanan Pekerja Asing dengan Dukungan dan Pendampingan

Wakil Kepala Bagian Divisi Administrasi
Junki Nomura

Sejak 2023, Panti Izumi Kamimizo di Sagamihara, Prefektur Kanagawa, mulai mempekerjakan tenaga kerja Tokutei Ginou asal Indonesia. Tomohisa Watanabe (Kepala Bagian) dan Junki Nomura (Wakil Kepala Bagian) dari Divisi Administrasi, yang telah berpengalaman dalam perekrutan dan pendampingan tenaga kerja asing di berbagai fasilitas medis dan perawatan lansia, kini memimpin upaya menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi para pekerja asing.

Kami berbincang dengan Nomura, yang bertanggung jawab mendampingi kehidupan dan pekerjaan para staf asing, mengenai hal-hal yang ia perhatikan secara khusus dalam memberikan dukungan.

Cocok dengan Orang Jepang dan Disukai Para Penghuni Panti

――Sejak kapan mulai merekrut tenaga kerja asing?

Panti ini mulai merekrut pekerja Tokutei Ginou sejak dua tahun lalu. Sebelumnya, operasional sepenuhnya dijalankan oleh staf Jepang. Namun, sejak saya dan Kepala Bagian Administrasi, Watanabe, mulai bertugas empat tahun lalu, kami membuka kesempatan bagi tenaga kerja asing.

Kami pernah terlibat dalam perekrutan dan pendampingan tenaga kerja asing di tempat kerja sebelumnya, dan dari situ kami benar-benar menghargai dedikasi mereka dalam bekerja. Dari sekian banyak negara, kami memutuskan untuk memulai dengan Indonesia karena hubungannya yang baik dengan Jepang, pemahaman budayanya yang kuat, serta karakter masyarakatnya yang ceria dan penuh semangat.

Rekrutmen pertama dilakukan melalui rekomendasi kenalan dari warga Indonesia. Setelah itu, perusahaan menjalin kerja sama dengan sekolah bahasa Jepang ‘KATANA’ di Yogyakarta, dan proses wawancara dilakukan langsung di lokasi oleh Watanabe. Kami berhasil membangun koneksi dengan sekolah bahasa Jepang berkat salah satu rekrutan angkatan pertama yang memperkenalkan kami kepada kenalannya.Melalui jaringan personal seperti inilah, kami dapat bertemu dengan banyak orang yang luar biasa.

――Tanggapan dari Lingkungan Kerja dan Penghuni Panti

Karena sebagian besar staf belum pernah bekerja dengan pekerja asing, awalnya mereka merasa bingung. Namun, seiring proses kerja, kami membagikan pengetahuan yang dibutuhkan dan memperlihatkan semangat serta kedisiplinan para pekerja asing, yang membuat kekhawatiran staf perlahan menghilang. Selain itu, karena kami hanya merekrut mereka yang memiliki kemampuan bahasa Jepang pada tingkat tertentu, sejauh ini tidak ada kendala yang signifikan.

Hubungan mereka dengan para penghuni pun terjalin dengan baik. Kami sering mendapati percakapan hangat seperti, “Kamu sudah bisa bahasa Jepang, ya?” Menariknya, staf asal Indonesia cukup akrab dengan lagu-lagu pop Jepang era Showa dan awal Heisei, sehingga mereka kerap terhubung lewat obrolan tentang musik lawas. Para penghuni pun dapat mengenang masa muda mereka dan berbagi cerita, menciptakan interaksi yang hidup dan penuh kehangatan. Kehadiran mereka benar-benar disambut dengan hangat.

――Bagaimana Kinerja Para Tenaga Kerja asal Indonesia?

Mereka memiliki motivasi yang kuat serta sikap kerja yang serius dan tekun. Karena mereka bertanggung jawab atas kehidupan keluarga di kampung halaman, tekad mereka dalam bekerja terasa berbeda dibandingkan dengan orang Jepang. Mereka selalu berusaha keras dengan pemikiran, ‘Saya harus memberikan yang terbaik agar adik-adik saya bisa sekolah,’ sehingga jarang sekali menyerah atau berhenti bekerja begitu saja.

Banyak dari mereka yang berkepribadian ceria dan ramah, dan hal tersebut sangat mengesankan bagi saya. Karena komunikasi yang lancar menjadi kunci kerja sama jangka panjang, sikap terbuka dan kemudahan mereka dalam berkomunikasi sangat kami apresiasi.

Ingin membuat Fasilitas menjadi Lingkungan Kerja yang Nyaman bagi Para Pekerja Asing

――Apa saja poin yang menjadi perhatian saat wawancara?

Yang paling kami utamakan adalah kemampuan memberikan salam dengan ceria. Karena salam menjadi faktor penting dalam membentuk kesan pertama, kami secara saksama memperhatikan apakah mereka bisa mengucapkan sapaan seperti ‘Konnichiwa (Halo)’ dan ‘Yoroshiku Onegaishimasu (Mohon bantuannya)’ dengan jelas dan tanpa ragu-ragu, serta apakah mereka dapat melafalkan 50 suku kata bahasa Jepang dengan baik.

Satu hal lain yang kami perhatikan adalah apakah seseorang berusaha berpikir sendiri saat tidak memahami maksud pertanyaan. Dalam situasi seperti itu, mereka yang mampu berpikir mandiri atau meminta bantuan cenderung juga mampu menangani tantangan di tempat kerja dengan baik. Bagi saya pribadi, mereka yang bisa bersikap fleksibel dalam menghadapi situasi tak terduga justru lebih meyakinkan dibandingkan mereka yang hanya berusaha melakukan segalanya dengan sempurna.

――Apa Saja Upaya yang Telah Dilakukan untuk Menciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman bagi Pekerja Asing?

Kami secara rutin melakukan pengecekan, bekerja sama dengan pihak lapangan, untuk memastikan apakah ada kendala dalam kehidupan sehari-hari maupun pekerjaan. Jika ada pertanyaan seputar pekerjaan atau proses mendapatkan kualifikasi, saya dan Watanabe akan meninjau bersama dan berusaha memberikan dukungan terbaik sesuai kebutuhan mereka.

Untuk menciptakan suasana yang santai dan membuat semua orang lebih mudah berkomunikasi, kami rutin mengadakan acara minum bersama setiap tiga bulan sekali. Dalam kesempatan ini, kami berbincang santai tentang berbagai hal ringan, seperti tempat-tempat yang ingin mereka kunjungi di Jepang, anime terbaru, bahkan saling bertukar tips soal hubungan asmara. Tujuan kegiatan ini bukan karena mereka adalah tenaga asing, melainkan untuk membangun lingkungan kerja yang nyaman bagi seluruh staf dengan memberikan ruang bagi komunikasi yang hangat dan terbuka.

Selain itu, kami selalu ingat bahwa pandangan seperti keyakinan agama bisa berbeda-beda, sehingga saat mereka bertanya, kami berusaha menghindari sikap memaksakan satu sudut pandang dengan mengatakan, “Begini cara berpikir orang Jepang.”

――Dukungan Perusahaan dalam Menunjang Kehidupan dan Pekerjaan Sehari-hari

Karena warga negara asing biasanya sulit menyewa rumah di Jepang, kami menyewakan tempat tinggal atas nama perusahaan untuk mereka dan memberikan subsidi sebagian biaya sewa. Selain itu, kami juga menyediakan perlengkapan dapur sederhana, kulkas kecil, serta perlengkapan tidur agar mereka lebih nyaman tinggal.

Berangkat dari Indonesia, di mana rata-rata pendapatan per bulannya hanya sekitar 50.000 yen, membeli semua peralatan rumah tangga dan furnitur sekaligus tentu menjadi beban yang sangat berat, terutama bagi mereka yang datang dengan sedikit tabungan. Ditambah lagi, mereka belum menerima penghasilan apa pun di bulan pertama, sehingga untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari pun sudah menjadi tantangan tersendiri. Kalau kita berada dalam posisi yang sama, mungkin kita juga akan merasa, “Saya sudah jauh-jauh datang ke sini untuk bekerja, tapi ternyata harus memulai segalanya dari nol tanpa persiapan apa pun.”

Bagi kami yang menerima mereka sebagai bagian dari tim, memberikan dukungan seperti ini adalah bentuk penghargaan yang sewajarnya. Jika kehidupan mereka menjadi lebih stabil dan hal itu membuat mereka bekerja dengan nyaman serta semakin termotivasi, maka kami sebagai fasilitas pun ikut merasa senang.

Agar mereka dapat terus bekerja dalam jangka panjang setelah memperoleh sertifikasi caregiver, kami selalu berusaha memberikan dukungan yang tepat dan terus memperbaiki diri agar menjadi tempat kerja pilihan mereka.

Dengan Menjaga Relasi, Peluang Sukses pun Terbuka Lebar

――Apa Target dan Harapan Selanjutnya?

Sejak Juli lalu, pekerja Tokutei Ginou asal Vietnam juga telah bergabung bersama kami. Karena itu, kami mulai memikirkan sebuah konsep di mana para penghuni bisa merasakan sensasi “keliling dunia” hanya dengan berada di dalam fasilitas ini. Setiap lantai di fasilitas kami dibagi berdasarkan kondisi penghuni, dan ke depannya kami berencana mendekorasi lantai dua dengan nuansa Bali, lantai tiga dengan suasana Hanoi, dan masih banyak lagi, sehingga setiap perpindahan lantai terasa seperti melakukan perjalanan ke luar negeri. Kami percaya, bagi para pekerja asing, adanya ruang yang merefleksikan suasana kampung halaman akan membuat mereka merasa lebih nyaman dalam bekerja. Meskipun masih berupa cita-cita, kami berharap suatu hari nanti rencana ini dapat benar-benar terwujud.

Para pekerja asing menunjukkan dedikasi tinggi dan tetap menjalankan tugas-tugas berat tanpa keluhan. Karena itu, kami ingin terus mempekerjakan orang-orang seperti mereka di masa mendatang. Kami juga ingin menciptakan lingkungan kerja yang membuat setiap staf merasa dihargai, sehingga mereka termotivasi untuk tetap bekerja bersama kami.

――Pesan untuk Orang Indonesia yang Ingin Bekerja di Jepang

Saya percaya bahwa, ketika kita menjaga relasi yang baik dengan orang lain, kesempatan baru akan terbuka dengan sendirinya. Bagi kami, bertemu dengan banyak orang—termasuk para pekerja Tokutei Ginou—telah membawa pertemuan dengan individu-individu luar biasa. Jika setiap pertemuan dijalani dengan sepenuh hati, peluang untuk berkembang dan sukses di Jepang pun akan semakin luas.

Artikel Interview Perusahaan Jepang Lainnya