HUGLI Project Hiroshima University, Mari Tingkatkan Kualitas Pendidikan Bahasa Jepang di Indonesia!
2023.08.22 up

HUGLI Project Hiroshima University, Mari Tingkatkan Kualitas Pendidikan Bahasa Jepang di Indonesia!

Di Indonesia, ada sekitar 34 universitas lokal yang memiliki program Sastra dan Bahasa Jepang. Salah satunya adalah Universitas Darma Persada, yang berupaya keras untuk menjadikan bahasa Jepang sebagai mata kuliah wajib bagi seluruh mahasiswanya. Oleh karena itu, para ahli dari universitas di Jepang ditugaskan untuk mengadakan sebuah projek demi meningkatkan kualitas para pengajar Universitas Darma Persada.

Pada artikel kali ini, kami akan mengupas “HUGLI Project” milik Education Vision Research Institute (EVRI) dari Hiroshima Unversity.

Globalisasi Pendidikan di Hiroshima Unversity

Fakultas Pendidikan di Hiroshima University memiliki tingkat kualitas penelitian tinggi dalam skala nasional, terutama dalam bidang pendidikan bahasa Jepang yang merupakan lembaga penelitian bahasa Jepang terbesar di seluruh negeri. Tidak hanya itu, Hiroshima University juga memberikan pelatihan kepada pengajar bahasa Jepang. Kemudian pada tahun 2017, dibentuk sebuah organisasi pakar pendidikan bernama Education Vision Research Institute (EVRI). Pada kesempatan kali ini, kami berbincang dengan Profesor Yasushi Maruyama.

Profesor Yasushi Maruyama

“Dengan tujuan ‘merancang dan membentuk pendidikan yang inovatif untuk berbagai kalangan’, EVRI telah mengikuti berbagai macam kegiatan sosial dengan komunitas lokal, pemerintahan, bahkan perusahaan besar. Salah satu usaha kami adalah memulai HUGLI (Hiroshima University Global Learning Institute) Project untuk memperluas pendidikan dari Hiroshima University ke dunia. Kami mendirikan basis dengan universitas mancanegara yang berafiliasi dengan Hiroshima University, lalu melakukan riset bersama para peneliti setempat dan mahasiswa pertukaran pelajar. Universitas Darma Persada di Indonesia adalah salah satu basisnya.”

Perlunya Restrukturisasi Pendidikan Bahasa Jepang di Universitas Darma Persada

Universitas Darma Persada adalah sebuah universitas swasta yang didirikan oleh Persatuan Alumni Dari Jepang (PERSADA), sebagai tanda rasa syukur kepada Indonesia dan Jepang, serta sebagai upaya untuk memajukan tanah air. Karena latar belakangnya yang unik, bahasa Jepang menjadi mata kuliah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa di universitas tersebut.

Namun, setelah 30 tahun universitas didirikan, manajemen operasional dan pendidikan perlu ditinjau kembali. Maka pada tahun 2016 dibentuklah konsorsium universitas dengan Asosiasi Jepang-Indonesia sebagai pusatnya untuk mendukung Universitas Darma Persada. Ada 11 universitas dalam konsorsium tersebut, termasuk Hiroshima University.

“Pada saat, peninjauan kurikulum sedang dilakukan diseluruh universitas yang ada Indonesia, sayangnya Universitas Darma Persada sedang berada di kondisi tidak dapat mengembangkan kualitas pendidikan Bahasa Jepangnya. Maka dari itu, Hiroshima Unversity yang memiliki lingkungan dalam pendidikan Bahasa Jepang yang lebih baik perlu terlibat dalam kurikulum yang dimiliki oleh Universitas Darma Persada. Yakni berupa memberi panduan dan juga pelatihan kepada para pengajar yang ada. Secara kebetulan, aktifitas “HUGLI Project” kami, berjalan selaras dengan apa yang diajukan oleh Universitas Darma Persada.”

Dengan begini, demi meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Universitas Darma Persada, Hiroshima Unversity akan memberikan dukungannya melalui “HUGLI Project”.

Menugaskan Ahli Bahasa ke Indonesia

Pada tahun 2017, adalah awal dari aksi nyata dukungan pendidikan Bahasa Jepang.
Hiroshima University mengerahkan pakar pendidik Bahasa Jepang mereka langsung ke lokasi. Beliau adalah Profesor Ryouta Nagata, pakar pendidik Bahasa Jepang sekaligus salah satu anggota inti “HUGLI Project”. Pada Kesempatan kali ini kami dapat berbincang langsung dengan profesor Ryouta Nagata.

Profesor Ryouta Nagata

“Saya memberikan arahan mengenai metode pengajaran bahasa Jepang kepada anggota fakultas Jurusan Bahasa Jepang Universitas Darma Persada. Selain itu, kami melakukan beragam diskusi mengenai kurikulum baru universitas yang sesuai dengan kebijakan pendidikan, meliputi metode penilaian dan metode penyelesaian masalahnya. Meskipun dengan waktu pengajaran yang terbatas, para anggota fakultas berpartisipasi dan terus belajar dengan antusias”.

Profesor Nagata memberikan pengajaran tentang metode pengajaran Bahasa Jepang di Universitas Darma Persada
(Source: Hiroshima University’s EVRI)

Hingga tahun 2019, 7 kunjungan lapangan telah dilakukan. Kunjungan ini tidak hanya melibatkan Profesor Nagata yang merupakan pakar dalam pendidikan Bahasa Jepang, tetapi juga melibatkan pakar dalam Budaya Jepang dan pakar dalam bidang lain dari Jepang untuk mendorong pertukaran informasi.

“Untuk menjadi pendidik bahasa Jepang yang mahir, pengetahuan tentang budaya dan literatur Jepang seperti Kabuki atau Meditasi Zen sangat penting. Para ahli dalam bidang ini juga mengadakan sesi kelas dan lokakarya di tempat, berkontribusi pada peningkatan silabus dan pengembangan materi pengajaran.”

Profesor Takayuki Kawaguchi mengadakan sesi kelas tentang sastra Jepang, sejarah, masyarakat, dll.
(Source: Hiroshima University’s EVRI)
Lektor Kepala Shiho Kurosaka memberikan lokakarya tentang budaya Jepang
(Source: Hiroshima University’s EVRI)

Menggunakan Metode Daring Untuk Menjangkau Lebih Banyak Orang.

Namun pada tahun 2020, dikarenakan pandemi Corona Virus secara global, kegiatan pengajaran langsung ditempat menjadi sebuah tantangan. Sebagai langkah tindakan akan situasi ini, para anggota HUGLI Project memutuskan untuk mengadakan seminar dan diskusi secara online. Direktur terdahulu dari EVRI dan juga pakar dalam pendidikan sosial, Profesor Kazuhiro Kusahara, mengatakan bahwa metode ini memiliki keunggulan tersendiri.

Profesor Kazuhiro Kusahara

“Kunjungan sebelumnya ke lokasi melibatkan beberapa pendidik, termasuk Profesor Nagata, yang telah mengadakan sesi kelas dan diskusi di tempat selama beberapa minggu. Namun, ada sejumlah pendidik yang ingin berpartisipasi juga namun terhalang oleh tanggung jawab yang mereka emban di Jepang. Adanya perubahan metode menjadi daring karena dampak pandemi, beberapa pendidik yang sebelumnya tidak dapat berpartisipasi, sekarang dapat ikut berpartisipasi. Bagi para mahasiswa Universitas Hiroshima yang berpartisipasi sebagai tutor Bahasa Jepang, berinteraksi dengan orang-orang dari Indonesia merupakan pengalaman yang luar biasa. Saya juga mendapatkankan kesempatan untuk memberikan sesi kelas dan juga diskusi dengan para peserta secara daring”.

Profesor Kusahara mengadakan perkuliahan tentang bagaimana Indonesia digambarkan dalam buku teks geografi Jepang
(Source: Hiroshima University’s EVRI)

Tentunya, jangkauan peserta tidak hanya meluas di jepang saja. Projek ini yang awalnya dimulai sebagai projek yang menargetkan para pendidik Bahasa Jepang Universitas Darma Persada, telah melampaui batasan fakultas dan juga universitas. Sekarang projek ini telah diikuti oleh peserta yang berasal dari luar Indonesia.

“Sebagai hasilnya, baik jumlah sesi perkuliahan dan variasi peserta yang mengikuti projek ini telah meningkat, mengarah pada interaksi yang lebih dinamis. Sebagai EVRI, yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan yang dapat diakses oleh semua orang, saya tentunya senang melihat banyaknya peserta diberikan tempat untuk belajar”

Lektor Kepala Takashi Tokunaga mengadakan perkuliahan dari Finlandia tentang “Melihat Jepang melalui Musik”
(Source: Hiroshima University’s EVRI)

Di luar itu, Profesor Nagata menunjukkan bahwa ada banyak informasi yang tidak dapat diperoleh melalui metode daring saja.

“Misalnya, petunjuk untuk meningkatkan metode pengajaran mungkin tersembunyi pada di mana dan bagaimana siswa berbicara dalam Bahasa Jepang di luar kelas. Kami menantikan bagaimana para pendidik dapat memanfaatkan informasi tersebut dengan baik.”

Aktivitas yang Mengantisipasi Masa Depan

Tahun ini, dukungan pendidikan bahasa Jepang untuk Universitas Darma Persada telah memasuki tahun ke-6. Kami bertanya kepada Profesor Nagata mengenai tindakan apa yang akan diambil di masa depan.

“Mulai saat ini kita akan melangkah ke tahap selanjutnya, yaitu agar para dosen di Universitas Darma Persada mampu menyelesaikan permasalahannya sendiri. Public lecture dan bimbingan dari para ahli mungkin hanya merupakan stimulus yang baik bagi guru pada saat itu saja, tetapi tidak dapat dikatakan sebagai dukungan yang sesungguhnya apabila mereka tidak bisa menyelesaikan permasalahannya sendiri.
Dalam pendidikan sekolah Jepang ada ‘kelas penelitian (research class)’, ketika para pengajar saling menemukan kekuatan dan poin untuk perbaikan, dan memberikan kritik, bimbingan, serta saran di tempat kerja. Dengan cara ini, standar pendidikan dapat dinaikkan dari dalam lembaga pendidikan. Saya rasa belum ada inisiatif dalam melaksanakan kegiatan seperti ini di Indonesia. Pada akhirnya, saya ingin para dosen Universitas Darma Persada menjadi mandiri, sehingga saya memberikan nasehat tentang kebijakan kelas dan rencana pemecahan masalah mereka.”

Tidak hanya itu, mereka juga mempertimbangkan untuk menyiapkan tempat presentasi bagi para peneliti Indonesia yang aktif di Jepang dengan format daring. Dalam kegiatan di tahun 2022, Dosen Mya Dwi Rostika yang mengajar di Universitas Daito Bunka Jepang memberikan kuliah tentang kontribusi dan penilaian Kartini yang dianggap sebagai pahlawan dan pelopor pembebasan perempuan di Indonesia.

Kiri: Ibu Mya Dwi Rostika (dosen Universitas Daito Bunka) berbicara tentang kontribusi Kartini dan evaluasinya
Kanan: Associate Professor Makiko Mitoki (Universitas Hiroshima) yang tengah berdiskusi.
(Foto oleh: Universitas Hiroshima, Education Vision Research Institute)

Bapak Hari Setiawan, seorang dosen bahasa Jepang di Universitas Darma Persada turut berpartisipasi secara online dalam wawancara ini. Kami bisa melihat laporan aktivitas saat ini dan rapat tentang aktivitas selanjutnya.

Profesor Maruyama menaruh harapan besar terhadap masa depan HUGLI Project dan EVRI.
“Saat ini, pendidikan bahasa Jepang sangat dibutuhkan di seluruh dunia, terutama di Asia. Awalnya, kami berencana memperluas HUGLI Project yang berfokus pada pengajaran bahasa Jepang ke Mesir dan Tiongkok. Merebaknya COVID-19 membuat ada beberapa proyek yang perlu dibangun kembali, tetapi akan terus bekerja keras untuk pengembangan lebih lanjut. Seminar online yang diselenggarakan sebagai bagian dari HUGLI Project juga mendapat sambutan yang sangat baik, sehingga kami berencana untuk menerapkan format ini pada kegiatan EVRI secara keseluruhan di masa mendatang.”

Mahasiswa Internasional di Hiroshima University Juga Diterima!

Mahasiswa internasional dari seluruh dunia berkumpul di Hiroshima University, institusi pendidikan yang memiliki basis di penjuru dunia. Di antaranya terdapat lebih dari 100 mahasiswa internasional Indonesia, yang merupakan jumlah terbesar kedua di universitas tersebut. Kami meminta para profesor untuk menceritakan pesona Hiroshima University dan Prefektur Hiroshima.

Profesor Maruyama menjawab, “Hiroshima University memiliki banyak mahasiswa internasional dari Indonesia berkat sejarah pertukaran antar negara yang panjang. Tidak hanya di kampus, ada toko-toko yang menyediakan makanan halal dan komunitas Indonesia di Kota Hiroshima. Jika makin banyak orang yang menyukai Jepang, terlebih terhadap budaya dan universitas kami melalui proyek ini, maka HUGLI Project dan EVRI akan semakin bermakna.”

Kemudian Profesor Nagata menjawab, “Hiroshima University adalah universitas yang berupaya keras dalam mengembangkan pendidikan bahasa Jepang. Jika di masa mendatang Anda ingin bekerja sebagai guru bahasa Jepang di negara asal, atau jika ingin belajar lebih banyak tentang bahasa dan budaya Jepang, silahkan datang ke Hiroshima University.”

HUGLI Project Hiroshima University, tempat spesialis pendidikan bahasa Jepang yang aktif.
Nantikan aktivitas selanjutnya, ya!

Yasushi Maruyama
Wakil Presiden Hiroshima University (Penanggungjawab Pertukaran Pelajar Internasional dan Pendidikan Bahasa Jepang)
Direktur EVRI ( Education Vision Research Institute) Hiroshima University
Spesialisasi filsafat pendidikan dan etika pendidikan
Ryota Nagata
Profesor di Fakultas Pendidikan Hiroshima University
Kepala Sekolah di Hiroshima University Attached Elementary School
Spesialisasi sosiolinguistik dan pendidikan bahasa Jepang
Kazuhiro Kusahara
Wakil Direktur Universitas Hiroshima (penanggungjawab atas etika penelitian)
Profesor di Fakultas Pendidikan Hiroshima University
Spesialisasi pedagogi mata pelajaran dan pedagogi ilmu sosial