Kariyushi, Baju Khas Okinawa yang Semakin melokal!
Kariyushi, baju khas Okinawa ini juga memiliki motif yang cenderung ‘ramai’ layaknya kemeja khas Hawaii. Biasanya, motif-motif yang tergambar di Kariyushi yaitu bunga kembang sepatu, shiisaa (makhluk mistis dari Okinawa), shima banana (pisang khas Okinawa), dan berbagai motif warna-warni lainnya.
Awalnya, pembuatan baju khas Okinawa merupakan ide dari Teizo Miyazato yang terinspirasi saat ia pergi ke Hawaii pada tahun 1968. Ia bersama 3 rekannya mengenakan setelan jas formal saat berkunjung ke Hawaii pada saat itu. Namun, staf lokal di sana menyambut mereka dan menyarankan mereka untuk mengenakan pakaian khas Hawaii agar tidak terlalu kaku. Miyazato, yang merupakan pemilik dari salah satu hotel di Okinawa merasa bahwa hal tersebut patut dicontoh di Okinawa untuk meningkatkan daya tarik pariwisatanya. Dua tahun kemudian di tahun 1970, ‘Kariyushi baju khas Okinawa’ akhirnya berhasil diproduksi dan dirilis. Mereka mencoba menjual baju tersebut ke beberapa perusahaan transportasi, namun ditolak karena motif mencoloknya yang diasosiasikan dengan penjahat.
Tahun 1972, Yoko Ishikawa, pemilik salah satu butik di Naha, mulai membuat gaun serta baju wanita dengan motif-motif yang mencolok. Hal ini ia lakukan untuk mempertahankan bisnisnya usai Okinawa kembali bergabung dengan Jepang. Pihak Miyazato yang melihat pakaian-pakaian buatan Ishikawa pun mengajukan permintaan untuk membuat pakaian khas Okinawa dengan motif kembang sepatu. Mereka pun tidak berhenti mempromosikan baju tersebut kepada masyarakat umum.
Singkat cerita, ‘pakaian khas Okinawa’ pun akhirnya mendapatkan merk resminya yaitu ‘Kariyushi Wear’. Penjualannya pun meroket di tahun 2000 setelah para pemimpin dunia mengenakannya di Kyushu-Okinawa Summit (2000). Semakin lama, Kariyushi juga semakin dikenal bukan hanya bagi warga Jepang, namun bagi para turis dari luar negeri. Kini pun bukan hanya orang Okinawa yang mengenakan Kariyushi, melainkan warga Jepang lainnya terutama di saat musim panas. Bahkan, Kariyushi pun telah menjadi pakaian formal musim panas di prefektur-prefektur bagian selatan Jepang.