Hari Tinju di Jepang, Rayakan Kemenangan Yoshio Shirai
Tiap 19 Mei merupakan peringatan Hari Tinju atau 「ボクシングの日 (bokkushingu no hi)」 di Jepang. Hari peringatan ini pertama kali ditetapkan oleh Japan Pro Boxing Association pada tahun 2010.
Tepat pada hari ini di tahun 1952, Yoshio Shirai (白井義男) berhasil mengalahkan juara flyweight, Dado Marino dari Hawaii. Shirai berhasil mendapat gelar juara dunia tinju pertama dari Jepang setelah bertarung sengit dalam lebih dari 15 ronde di Stadion Bisbol Korakuen, Tokyo.
Kemenangan Shirai menjadi sejarah baru bagi Jepang dan harapan bagi masyarakatnya. Setelah kalah dalam Perang Dunia ke-II, Jepang sangat hancur secara materi dan mental sehingga masyarakat benar-benar kehilangan kepercayaan diri, energi, dan semangat. Namun, kehadiran Yoshio Shirai yang ambisius di sabuk dunia melawan Marino yang sangat dihormati menular ke masyarakat Jepang. Lebih dari 40.000 penonton berkumpul di stadion untuk menyaksikan perebutan gelar dunia pertama yang pernah diadakan di Jepang. Bahkan, rating radio mencapai rekor tertinggi, yaitu 83%! Maka tidak mengherankan jika Shirai mendapat julukan 「希望の光 (kibou no hikari)」atau “cahaya harapan” bagi negara Jepang.
Namun, gelar juara dunia Shirai direbut oleh Pascual Perez dari Argentina pada November 1954. Shirai kembali bertarung melawan Perez untuk merebut gelar juara, tetapi kalah telak pada ronde ke-5. Atas kekalahannya ini, Shirai akhirnya memutuskan untuk pensiun. Meski demikian, siaran televisi dari pertandingan ini mencatat rating sebesar 96,1%, yang merupakan rating tertinggi penonton siaran televisi.
Kekalahan Shirai tidak menurunkan semangat masyarakat Jepang untuk bangkit dan mulai memperbaiki diri secara materi dan mental. Setiap tahunnya, tepat pada peringatan Hari Tinju, penggemar tinju di penjuru Jepang mengadakan acara untuk mengapresiasi dunia pertinjuan beserta atlet-atletnya.