Mengenal Ochazuke, Makanan Jepang yang Disiram Teh Hijau
Jepang memiliki makanan yang sudah dikonsumsi oleh masyarakat sejak dahulu kala. Resep dan cita rasa masih bertahan hingga saat ini berkat usaha dan ketekunan dalam melestarikannya secara turun temurun. Salah satunya adalah ochazuke (お茶漬け), nasi putih dengan lauk seadanya dan dituangi teh hijau, dashi, atau air panas, dan dimakan di antara waktu makan atau ketika masih lapar sebelum tidur. Cara membuat ochazuke yang mudah membuat makanan ini bisa dikonsumsi di mana pun dan kapan pun oleh masyarakat Jepang.
Asal Usul Ochazuke di Jepang
Lalu, tahukah kalian jika Jepang diperingati sebagai Hari Ochazuke atau 「お茶漬けの日 (ochazuke no hi)」 tiap 17 Mei? “Ochazuke Day” resmi ditetapkan oleh Nagatanien Co., Ltd. pada tahun 2012 dalam rangka memperingati hari kematian Soshichiro Nagatani, penemu sencha (煎茶). Konon, awalnya ochazuke dimakan oleh pegawai perusahaan dagang di Zaman Edo yang sibuk dan tidak ada waktu panjang untuk istirahat makan. Saat itu, banyak kantor yang mempunyai kebiasaan menyediakan tsukemono (acar sayur) di dalam mangkuk besar dari kayu yang boleh diambil semaunya. Dikatakan bahwa kebiasaan menuangkan air teh ke dalam nasi lahir agar makanan bisa cepat habis dan asinan sayur tidak lagi terasa terlalu asin. Pada saat itu, ochazuke dianggap sebagai makanan kelas bawah.
Metode makan nasi dengan kuah konon sudah ada sejak Zaman Heian. Kata yūzuke (nasi yang dituangi air panas) sudah disebutkan di dalam literatur klasik Makura no Sōshi dan Genji Monogatari. Pada abad pertengahan juga sudah dikenal makanan bernama hōhan (芳飯, 法飯) berupa nasi putih atau nasi dengan lauk tujuh jenis sayuran yang dipotong-potong kecil dan dituangi dashi (kaldu).
Makanan ini makin populer di kalangan masyarakat Jepang. Oleh karena itu, muncullah produk ochazuke instan pada tahun 1952. Saat itu, keturunan ke-9 Soshichiro Nagatani, sang penemu sencha mengembangkan menu Nori Seaweed Tea di Nagatani Tea Store. Dilansir dari situs resmi Nagatanien Co., Ltd, Nori Seaweed Tea dikembangkan menjadi ochazuke nori setelah Perang Dunia ke-II dan menjadi populer di kalangan masyarakat. Satu tahun berikutnya, Yoshio Nagatani yang merupakan generasi ke-10 Soshichiro Nagatani mendirikan Nagatani Co., Ltd dan memproduksi ochazuke nori instan agar bisa dinikmati di mana saja. Ochazuke Nori hanya dibuat dari teh hijau, garam, gula, kerupuk beras, dan rumput laut. Sejak pertama kali dirilis hingga saat ini, rasanya hampir tidak berubah!
Cara Membuat Ochazuke di Rumah
Pada dasarnya, makanan ini tidak sulit dibuat meskipun tidak memiliki skill memasak yang tinggi. Bahan-bahan membuat ochazuke juga sederhana, yaitu nasi matang, lauk berupa rumput laut, asinan sayur (tsukemono), umeboshi, dan lainnya. Jika sulit mendapatkannya, furikake (bumbu tabur) atau daging ikan bisa menjadi pilihan.
Langkah pertama yang perlu dilakukan ialah membuat nasi dan menaruhnya di dalam mangkuk. Karena makanan ini nantinya akan dituangi kuah, disarankan untuk menggunakan mangkuk berdiameter cukup besar. Setelah meletakkan toping lauk, teh hijau atau dashi hangat bisa dituang sesuai selera. Agar rasa ochazuke makin nikmat, bisa ditambahkan sedikit garam sebelum mulai menikmatinya.
Wah, mudah sekali ya! Apakah kalian tertarik untuk mencoba ochazuke, makanan Jepang sederhana dan menenangkan yang satu ini?