Teh Hijau, Rahasia Panjang Umur Penduduk Jepang
Teh hijau atau「緑茶 (ryokucha)」 telah menjadi bagian dalam sejarah negara Jepang sejak ribuan tahun lalu. Pada tahun 2023, tanggal 2 Mei bertepatan dengan Hari Teh Hijau atau 「緑茶の日 (ryokucha no hi)」. Hari Teh Hijau berawal dari tradisi atau festival memetik daun teh yang waktu petiknya masih dihitung secara manual!
「八十八夜」atau hachijuuhachiya merupakan malam ke-88 dari risshun (立春) atau hari pertama musim semi di Jepang. Tahun ini risshun jatuh pada 4 Februari, sehingga malam ke-88 jatuh pada tanggal 2 Mei 2023. Tanggalan tersebut digunakan oleh petani untuk memetik daun teh, maka 2 Mei 2023 menjadi Hari Teh Hijau atau “Green Tea Day”. Hachijuuhachiya juga dikatakan sebagai hari penting di antara musim semi dan musim panas.
Hari Teh Hijau ditetapkan oleh Japan Tea Central Public Interest Incorporated Association pada tahun 1990. Hal ini disebabkan karena tanggal tersebut merupakan waktu puncak dari pemetikan daun teh. Meskipun waktu pemetikan teh bervariasi di tiap daerah, sejak dahulu daun teh yang dipetik pada hachijuuhachiya dianggap sebagai jimat keberuntungan awet muda dan panjang umur. Tidak hanya membawa keberuntungan, tetapi dipercaya daun teh segar tersebut memiliki kualitas terbaik.
Teh hijau dibuat dari daun tanaman teh (Camellia sinensis) yang dipetik dan mengalami proses pemanasan untuk mencegah oksidasi. Teh hijau atau ryokucha sangat umum di Jepang, sehingga bila disebut “teh” (ocha) maka kemungkinan besar yang dimaksud adalah teh hijau. Di Jepang sendiri banyak jenis teh yang masuk dalam kategori teh hijau, yaitu sencha, hojicha, tencha, matcha, gyokuro, kabusecha, dan lainnya.
Beberapa tahun belakangan, kesadaran masyarakat akan kesehatan mulai meningkat. Oleh karena itu, banyak produsen minuman telah merilis minuman teh hijau dalam kemasan kaleng, botol PET, dan sejenisnya.