Restoran Indonesia “Toko Suka”: Menikmati Mie Ayam dan Bakso dengan Cita Rasa Kampung Halaman di Pusat Kota Tokyo

Di Tokyo, kota yang penuh dengan keberagaman dan daya tarik, terdapat banyak restoran yang menyajikan masakan Indonesia. Salah satunya adalah “Toko Suka” yang dibuka pada Februari 2025 di daerah Kuramae. Toko ini merupakan salah satu tempat yang berbeda, di mana pengunjung bisa menikmati masakan rumahan khas Indonesia sekaligus membeli bahan makanan dari tanah air.

Dengan suasana yang hangat seperti di rumah, Toko Suka menghadirkan hidangan penuh kehangatan dan momen menyenangkan bagi warga Indonesia yang tinggal di Jepang maupun orang Jepang yang ingin mencoba cita rasa baru.

Masakan Indonesia yang Lebih dari Sekadar Makanan

Nama “Toko Suka” diambil karena mudah diucapkan oleh orang Jepang dan maknanya juga positif, yaitu menyukai. Theresia sang pemilik, memilih nama ini dengan harapan setiap orang yang datang ke sini bisa menyukai semuanya, baik makanannya maupun suasananya.

Ide mendirikan Toko Suka sendiri bermula dari perasaan homesick yang Theresia rasakan ketika pertama kali tinggal di Jepang. Theresia merindukan rasa khas masakan Indonesia dengan rasa pedasnya yang menggigit dan cita rasa autentik kampung halaman. Theresia sempat mengunjungi beberapa restoran Indonesia di Jepang untuk mengobati rindu akan masakan tanah air. Namun, sebagian besar dari restoran tersebut telah menyesuaikan rasa agar cocok di lidah orang Jepang sehingga rasa pedasnya pun tidak terlalu terasa.

“Saya ingin makan sesuatu yang benar-benar terasa seperti di kampung halaman,” ucapnya. Dari keinginan itu, ia mulai memasak sendiri berbagai masakan Indonesia. Dari sanalah tumbuh keinginan untuk membuka restoran Indonesia yang benar-benar autentik, tempat yang bisa menjadi penopang hati bagi siapa pun yang tinggal jauh dari tanah air.

Merasakan Suasana Pulang Kampung Meski Berada di Jepang

Toko Suka hadir dengan konsep menyajikan mie ayam dan bakso dalam gaya yang autentik seperti di negeri asalnya. Di Indonesia, warung mie ayam dan bakso biasanya hanya fokus menjual satu jenis hidangan, seperti restoran soba atau ramen di Jepang. “Saya ingin menghadirkan kembali cita rasa khas dan suasana tempat makan yang punya kenangan spesial bagi saya di Jepang” kata Theresia.

Seluruh resep yang digunakan adalah buatan Theresia sendiri. Meskipun rasanya sedikit disesuaikan agar cocok dengan lidah orang Jepang juga, rasa autentik khas Indonesia tetap dipertahankan secara menyeluruh.

Toko Suka terbagi menjadi dua area: lantai pertama adalah toko yang menjual berbagai bumbu dan bahan makanan khas Indonesia, sementara lantai dua berfungsi sebagai restoran yang menyajikan mie ayam dan bakso. Konsep ini terinspirasi dari gaya warung tradisional di Indonesia, dimana pelanggan bisa makan sekaligus berbelanja kebutuhan sehari-hari.

“Saya ingin orang-orang bisa merasakan suasana seperti sedang berada di kampung halaman, bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia sambil menikmati masakan rumahan yang hangat” begitulah harapan Theresia. Toko ini mendapat dukungan kuat dari komunitas Indonesia di Jepang, sekitar 70% pelanggan adalah orang Indonesia. Selain itu, ada juga wisatawan mancanegara yang datang ke sini untuk mencari makanan halal, serta orang Jepang yang tertarik mencoba rasa autentik masakan Indonesia.

Seiring dengan bertambahnya jumlah pelanggan, kini Theresia mengelola toko ini bersama tim kecil yang terdiri dari staf dapur dan staf toko. Ia juga terus berupaya meningkatkan kualitas toko dengan mendengarkan masukan dari suaminya yang berpengalaman di industri makanan, staf Jepang, dan para pelanggan.

Menyajikan Masakan Halal Berkualitas dengan Harga Terjangkau 

Salah satu komitmen terbesar Theresia adalah menyajikan masakan halal yang aman dikonsumsi dengan harga yang terjangkau. 

Di Jepang memang ada beberapa pemasok bahan halal, tetapi karena biaya impor yang tinggi, banyak dari bahan tersebut dijual dengan harga mahal. Theresia melakukan perbandingan beberapa pemasok untuk mencari sumber bahan baku dengan nilai biaya yang efisien. Selain itu, ia juga melakukan berbagai penyesuaian terhadap bahan masakan dan mengatur keseimbangan bumbu agar bisa menyajikan masakan yang enak dengan harga terjangkau.

Kedepannya, Theresia ingin membuka cabang Toko Suka di kota-kota besar lain seperti Osaka dan Nagoya. Theresia berkata, “Saya ingin memperbanyak tempat di Jepang di mana orang bisa menikmati ‘rasa kampung halaman’ tanpa harus kembali sampai ke Jakarta”.

Selain itu, ia berharap masyarakat Jepang semakin mengenal berbagai hidangan lezat dari Indonesia selain nasi goreng, dan bisa menghargai cita rasa serta pesona yang dimiliki masakan Indonesia.

Mimpi untuk Membangun Ruang Komunitas untuk Sesama Orang Indonesia

Theresia memiliki satu impian besar lainnya untuk Toko Suka, yaitu menjadikan toko ini bukan sekadar tempat makan, melainkan sebuah ruang komunitas. Ia ingin menciptakan suasana yang hangat dan ramah, di mana para pengunjung dan staf bisa dengan mudah berinteraksi dan saling berbagi cerita.

“Makanan adalah kebutuhan dasar manusia. Melaluinya, saya ingin menghadirkan kehangatan dan kebersamaan untuk semua orang” ujarnya.

Hidup di luar negeri tak lepas dari rasa kesepian dan kecemasan. Namun, Theresia percaya makanan memiliki kekuatan untuk menyatukan orang dan memberikan semangat positif.

Kepada para pembaca “Japan View”, ia menyampaikan pesan:
“Jika kamu merasa homesick, beranikan diri untuk keluar, berinteraksi dengan orang lain, dan mulai sesuatu yang baru. Komunitas Indonesia di sini sangat luas dan saling mendukung satu sama lain. Jika rindu rumah, datanglah ke toko kami di Kuramae. Di sini ada mie ayam dan bakso yang siap menyambutmu”.

Toko Suka
https://sukajpn.carrd.co/

Alamat: NEST Kuramae Lantai 1 dan 2, 3-15-4 Kuramae, Taito-ku, Tokyo
Akses: Stasiun Kuramae (jalur Oedo), stasiun Kuramae (jalur Asakusa)
Jam operasional: 12:00 ~ 20:00
Hari libur: Senin
No. Tel: 070-8492-5331
Instagram: https://www.instagram.com/sukajpn/

Menu:
Bakso polos 1000 yen
Bakso suka 1200 yen
Nasi tim ayam 1100 yen
Mie ayam 1100 yen
Mie ayam bakso 1300 yen
Minuman 350 yen ~ 450 yen