Updated October 22nd, 2025
Rifan, Sakae Nojin

Berpengalaman di Laut maupun Darat, Kerja Keras Sejak Dini Hari Demi Tokutei Ginou no. 2

Rifan Muji Prasetyo
Kelahiran 1997 Asal Tegal, Jawa Tengah

Dari Bekerja di Bidang Perikanan di Hokkaido, Beralih Berkarir di Bidang Pertanian

Lahir dan besar di dekat laut, Rifan mulai belajar bahasa Jepang segera setelah lulus SMA. Dari tahun 2017 hingga 2020, ia bekerja selama tiga tahun di Kota Otobe, Hokkaido, sebagai Pemagang Teknis atau Ginou Jisshu yang bertugas menangkap cumi-cumi. Pekerjaan tersebut berat dilakukan di iklim Hokkaido yang sangat dingin, dan di musim dingin terkadang mereka harus bekerja di malam hari untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum air membeku.

“Dialek di Hokkaido cukup khas, jadi sulit sekali untuk memahami instruksi karena saat itu saya belum terbiasa dengan bahasa Jepang. Saljunya juga sangat banyak dan pekerjaannya cukup berat, jadi saya benar-benar kesulitan dan terus berjuang. Meskipun begitu, saya ingin bekerja di Jepang untuk menghasilkan uang dan belajar cara kerja orang Jepang seperti disiplin waktu dan menjaga kebersihan tempat kerja, sehingga saya terus berusaha sebaik mungkin.”

Setelah menyelesaikan masa magangnya dan kembali ke Indonesia, Rifan tetap memiliki keinginan untuk bekerja lagi di Jepang. Karena sudah pernah bekerja di bidang perikanan, ia ingin mencoba tantangan baru untuk bekerja di pegunungan di bidang pertanian, sehingga mulai belajar bahasa Jepang dan dunia pertanian. Kemudian pada tahun 2022 ia memperoleh visa Tokutei Ginou dan bergabung dengan Sakae Nojin Co., Ltd., perusahaan yang memiliki kantor pusat dan pabrik di Kota Fujimi, Prefektur Nagano.

Panen Brokoli Mulai Pukul 5 Pagi

Pekerjaan utama Rifan adalah menanam dan memanen brokoli di ladang. Ia juga bertanggung jawab menjemput dan mengantar staf asing, berangkat dari rumah pukul 4.30 pagi dan menjemput mereka satu per satu sebelum menuju tempat kerja.

Bulan Juni hingga Agustus adalah masa paling sibuk karena sayuran tumbuh dengan sangat cepat, dan kegiatan memanen sayuran dimulai pada pukul 5 pagi. Usai menyiapkan tanah dan menebar pupuk, ia mengemas brokoli hasil panen ke dalam kotak styrofoam pada sore hari untuk proses pengiriman.

“Musim panas terasa cukup berat karena harus bekerja di bawah terik matahari, dan jumlah brokoli yang dipanen juga banyak. Kadang saya harus lembur, dan tubuh terasa sangat lelah saat bekerja sekitar sepuluh jam sehari. Selain itu, kami tetap harus bekerja saat hujan turun, pakaian tetap basah meskipun memakai jas hujan, dan itu bagian yang paling sulit. Tapi di luar itu saya menikmati pekerjaan ini, sekarang pekerjaan dan kehidupan terasa jauh lebih mudah dibandingkan dengan masa saya sebagai Pemagang Ginou Jisshu.”

Rifan memiliki SIM untuk mengemudikan traktor, sehingga ia bisa mengemudikan mesin pengolah tanah atau rotary tiller, dan terkadang dipercaya untuk menggemburkan kondisi tanah di ladang. Karena senang mengemudi dan tugas tersebut relatif ringan, pekerjaan ini menjadi yang paling ia nikmati.

Tekun Belajar Kanji Demi Bekerja Lama di Jepang

Karena harus bekerja sejak dini hari, Rifan biasanya menggunakan hari liburnya untuk beristirahat dan memulihkan tenaga. Di sisi lain, ia juga serius belajar untuk mendapatkan status Tokutei Ginou no. 2. Ia belajar setiap hari dengan memanfaatkan buku dan video YouTube, mengulang-ulang tata bahasa dan kosa kata agar semakin hafal.

Bagian tersulit baginya adalah mempelajari kanji, karena satu huruf bisa memiliki banyak arti sehingga sulit untuk diingat. Ia berusaha menghafalnya dengan membaca dan menulis berulang kali agar semakin melekat di ingatan, sambil menambah pengetahuan sedikit demi sedikit.

Motivasi di balik usaha kerasnya adalah mimpi untuk memiliki rumah dan toko sendiri di Indonesia. Ia berencana bekerja di Jepang sekitar sepuluh tahun lagi untuk mengumpulkan modal, lalu membuka toko perlengkapan pancing dengan memanfaatkan hobinya.

“Saya ingin terus berjuang di Jepang untuk mewujudkan impian saya, saya ingin terus berusaha di Jepang. Saya juga ingin lebih banyak belajar tentang pekerjaan di ladang. Bagi teman-teman yang ingin bekerja di Jepang seperti saya, kalian harus benar-benar belajar bahasa Jepang dengan serius. Selain itu, orang Jepang sangat disiplin terhadap waktu dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan. Jadi, kalau nanti bekerja di perusahaan Jepang, milikilah sikap yang serius dan bersungguh-sungguh dalam bekerja.”