Jalur Karier Berkelanjutan bagi Alumni Pemagang Teknis Setelah Bekerja di Jepang

Di Kota Kakegawa, Prefektur Shizuoka, perusahaan Mitsuyoshi Co., Ltd. mengoperasikan supermarket “Sanzen.” Agar tidak tenggelam dalam persaingan dengan perusahaan sejenis, perusahaan ini terus melakukan berbagai inisiatif inovatif, seperti memilih bahan makanan dengan sangat teliti, mengembangkan produk dan proyek kolaborasi yang berfokus pada komunitas lokal, serta mengoperasikan supermarket keliling untuk membantu orang-orang yang kesulitan berbelanja sehingga berhasil membangun posisi unik di pasar.
Selain itu, perusahaan ini juga aktif menerima peserta Pemagang Teknis asal Indonesia. Saat ini Sanzen juga sudah dibuka di Indonesia pada 2025, para alumni peserta pemagang teknis kini berperan sebagai staf inti pada supermarket ini.
Kami mewawancarai Direktur Utama Toshihiro Kawai mengenai latar belakang pemanfaatan tenaga kerja asal Indonesia dan pandangan masa depan perusahaan.
Dukungan terhadap peserta pemagang teknis berusia 19 tahun memperkuat rasa persatuan di tempat kerja

—— Bagaimana latar belakang dimulainya penerimaan tenaga kerja asing?
Perusahaan kami sebenarnya sudah memiliki karyawan asing sejak lama, namun karena kami memperkirakan globalisasi lebih lanjut pada industri supermarket, kami mulai menerima dua peserta pemagang teknis asal Indonesia pada tahun 2017. Kami memutuskan untuk serius menjalankan program ini setelah melihat contoh dari perusahaan lain yang telah merekrut tenaga kerja asal Indonesia.
Kami berkonsultasi dengan asosiasi yang memiliki banyak pengalaman dalam program pemagang teknis asal Indonesia. Mereka memahami dengan baik jenis pekerjaan kami dan juga menangani proses wawancara serta perekrutannya.
Orang Indonesia dikenal ramah dan banyak yang menyukai Jepang, jadi menurut saya mereka cocok bekerja sama dengan staf Jepang kami. Bahkan tanpa permintaan detail mengenai jenis atau keterampilan tenaga kerja yang diinginkan, mereka selalu merekomendasikan orang yang cocok untuk Sanzen, termasuk dari segi kemampuan komunikasi.
Pekerjaan utama untuk para peserta pemagang teknis adalah menyiapkan makanan di bagian makanan siap saji. Karena mereka sudah belajar bahasa Jepang sebelum datang, tidak ada masalah dalam komunikasi sehari-hari. Namun, karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang bumbu masakan Jepang, kami memberikan dukungan seperti menempelkan label dalam bahasa Indonesia pada botol kecap, dan hal-hal serupa.

—— Bagaimana Anda menilai tenaga kerja asal Indonesia?
Kesan umum terhadap tenaga kerja Indonesia yang telah bekerja di tempat kami sejauh ini adalah bahwa mereka rajin, serius, dan memiliki keteguhan hati untuk menyelesaikan pekerjaan hingga akhir. Di bagian makanan siap saji supermarket, mereka harus mempelajari teknik memasak seperti menggoreng tempura atau membuat nikujaga (semur daging dan kentang), yang merupakan hal yang belum pernah mereka lakukan di Indonesia namun mereka dapat menguasainya dengan cepat dan cekatan.
Jika saya menengok ke belakang, saya merasa hubungan yang sangat baik antara dua peserta pemagang teknis pertama dan staf kami, menjadi awal dari siklus positif yang terus berlanjut hingga sekarang.
Keduanya datang saat berusia 19 tahun, dan karena sebagian besar karyawan paruh waktu di bagian makanan siap saji sudah cukup tua untuk menjadi ibu atau nenek mereka, mereka sangat disayangi. Agar mereka tidak merasa kesepian, staf paruh waktu dan karyawan senior sering kali mengajak mereka berbincang, makan bersama, bahkan mendaki Gunung Fuji saat hari libur. Saya sendiri merasa terharu melihat kebersamaan itu. Kehadiran rekan kerja dari luar negeri menciptakan kesadaran alami bahwa “kita harus mendukung mereka,” yang secara tidak terduga mempererat solidaritas di dalam perusahaan.
—— Bagaimana situasi penerimaan tenaga kerja asing saat ini?
Kami selalu memiliki beberapa peserta pemagang teknis, dan telah menetapkan siklus stabil yaitu, dua orang baru datang setiap kali dua lainnya kembali ke negara asalnya. Kami menyiapkan apartemen di dekat toko dan juga menyediakan sepeda. Senior mereka yang tinggal di gedung yang sama memberikan bimbingan dan dukungan mengenai kehidupan sehari-hari, jadi sejauh ini tidak ada masalah besar.
Per Juni 2025, kami memiliki enam peserta pemagang teknis asal Indonesia, dan dua lagi akan datang pada bulan Juli. Karena ini adalah bagian makanan siap saji, peserta pemagang teknis sejauh ini kebanyakan perempuan, tetapi dua orang yang akan datang di bulan Juli adalah laki-laki. Kami berharap mereka akan membawa semangat dan dinamika baru di dalam tim.
Jumlah karyawan di bagian makanan siap saji sekitar 12–13 orang. Jika jumlah karyawan Indonesia menjadi delapan, maka mereka akan menjadi lebih dari setengahnya. Karena kami adalah supermarket yang menyasar konsumen Jepang, penting untuk menjaga keseimbangan agar cita rasa makanan tetap sesuai dengan selera orang Jepang.
Selain itu, perubahan hukum pada tahun 2024 yang menjadikan bagian produksi makanan supermarket sebagai kategori yang memenuhi syarat untuk program Pekerja Berketerampilan Khusus juga memberikan kami lebih banyak fleksibilitas dalam penanganannya.
Sanzen juga sudah siap untuk memberikan rencana karier yang jelas bagi para peserta pemagang teknis setelah mereka kembali ke Indonesia.

—— Sistem pelatihan internal dan dukungan pengembangan karier seperti apa yang dilakukan di perusahaan?
Seorang guru bahasa Jepang yang tinggal di sekitar lokasi datang setiap hari Senin pukul 14.00–16.00 untuk memberikan pelajaran bahasa Jepang di dalam jam kerja. Kami juga menerima laporan rinci dari sang guru, seperti: “Saat ini saya mengajar dengan metode ini agar siswa ini bisa mengatasi bagian yang masih lemah.” Beliau sangat peduli terhadap para peserta pemagang teknis, bahkan mengadakan acara makan bersama di apartemen mereka dan para peserta terlihat sangat menghormatinya, tetap berkomunikasi melalui LINE atau WhatsApp. Kami sangat berterima kasih atas dukungannya.
—— Tentang Ekspansi ke Indonesia
Sanzen mendirikan perusahaan gabungan dengan supermarket besar Indonesia GrandLucky, dan membuka toko khusus makanan Jepang seperti sushi dan makanan siap saji. Toko pertama dibuka secara resmi pada Februari 2025, dan toko kedua dibuka pada Mei. Kami berencana untuk terus berkembang secara hati-hati dan stabil sambil memantau situasi.
Di toko kami yang ada di Indonesia, mantan peserta pemagang teknis yang dulu bekerja bersama kami di Jepang dan telah kembali ke Indonesia sekarang bekerja sebagai karyawan tetap. Mereka juga terlibat dalam tugas seperti pengadaan barang dan manajemen stok, sehingga mereka bisa merasakan serunya pekerjaan dan termotivasi untuk terus berkembang. Ke depannya, bisa jadi ada yang dipercaya untuk memimpin toko.
Dua pria yang akan datang ke Jepang pada bulan Juli juga kami beri pilihan: setelah bekerja selama 3 hingga 5 tahun di Jepang, mereka bisa kembali dan bekerja sebagai karyawan tetap di toko kami di Indonesia sesuai dengan keinginan pribadi mereka.
Kami menawarkan jalur karier yang memungkinkan mereka memanfaatkan keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh di Jepang untuk bekerja di Indonesia sebagai salah satu keunggulan utama kami.
—— Pesan untuk masyarakat Indonesia yang ingin bekerja di Jepang
Bagi mereka yang ingin bekerja di perusahaan kami, pekerjaan utamanya adalah di bagian makanan siap saji, jadi yang paling penting adalah menyukai dunia memasak. Berdasarkan pengalaman kami melihat perkembangan para peserta pemagang teknis sebelumnya, kami benar-benar merasa bahwa “kalau suka, belajar jadi lebih cepat.”
Karena budaya makan nasi sangat kuat di Indonesia, banyak orang juga menyukai makanan Jepang, dan restoran Jepang pun semakin banyak bermunculan. Kami bekerja setiap hari dengan rasa tanggung jawab, berharap agar para peserta pemagang teknis bisa menyebarkan budaya makanan Jepang ketika kembali ke Indonesia dengan memanfaatkan kemampuan yang mereka pelajari di sini.
Yang paling kami harapkan mereka bisa membawa pulang dan manfaatkan adalah pengetahuan tentang manajemen kebersihan. Membawa dan menanamkan sistem kebersihan yang ketat ala Jepang ke Indonesia adalah sesuatu yang sangat berarti menurut kami.
