Etos Kerja Yang Diakui, Mia Terpilih Untuk Pekerjaan Pembersihan Pabrik di Kanagawa

Mia Vadila
Kelahiran 2001
Asal Cilacap, Jawa Tengah
Fujimi Sangyo Co., Ltd.
Mendapatkan Visa Tokutei Ginou dan Datang ke Jepang Setelah Berhenti dari Pabrik di Kampung Halaman

Setelah lulus dari SMA di Indonesia, Mia bekerja di sebuah pabrik yang ada di kampung halamannya. Namun, karena kondisi kerja yang berat seperti jam kerja serta gaji yang rendah, ia berhenti setelah bekerja selama empat bulan. Atas saran dan dukungan dari kerabat yang telah bekerja di Jepang, Mia memutuskan untuk mencoba dan berharap agar bisa bekerja di Jepang.
“Saat itu sedang masa pandemi COVID-19, dan di Indonesia tidak banyak lowongan pekerjaan yang bagus. Saya pikir akan bagus jika bisa bekerja di Jepang, di mana gajinya lebih tinggi.”
Sambil mengikuti sekolah bahasa Jepang sekitar tiga kali seminggu, ia berhasil mendapatkan kualifikasi Tokutei Ginou (Type 1) di bidang pembersihan gedung. Ia juga lulus tes JFT (Tes Dasar Bahasa Jepang dari Japan Foundation) level A2.
“Saya memang orang yang suka kebersihan, di rumah saya selalu membantu ibu bersih bersih setiap hari, jadi dari semua bidang pekerjaan dalam sistem Tokutei Ginou, saya rasa pekerjaan yang berkaitan dengan pembersihan paling cocok untuk saya. Mendapatkan sertifikasi pembersihan gedung tidak terlalu sulit, tapi belajar bahasa Jepang itu sangat sulit.”
Lewat perkenalan dari sekolah, ia mengikuti wawancara online dengan tiga perusahaan yang sedang mencari staf pembersih untuk hotel dan gedung. Dari ketiganya, ia diterima oleh Fujimi Sangyo Co., Ltd., yang memiliki kantor pusat di Tokyo dan beberapa cabang di berbagai wilayah Jepang.
“Dua perusahaan di Tokyo dan satu di Hokkaido, tapi saya tidak terlalu mempermasalahkan lokasi. Yang paling penting, hanya satu perusahaan yang menerima saya, jadi saya sangat senang saat diterima.”
Tugas Pertama Kali Bagi Mia adalah Membersihkan Kamar Tamu pada Hotel Resor di Prefektur Nagano
Mia datang ke Jepang pada November 2022, dan lokasi kerja pertamanya berada di Distrik Suwa, Prefektur Nagano, daerah yang dikenal dengan keindahan alamnya dan sebagai tujuan resor. Ia ditempatkan di sebuah hotel besar di daerah pegunungan yang ditujukan untuk keluarga. Perjalanan ke tempat kerja memakan waktu sekitar 25 menit dari pusat kota dengan menggunakan mobil antar-jemput hotel.
Di hotel, pekerjaan tim dibagi berdasarkan lantai, dan tiap tim bertanggung jawab membersihkan sekitar 25 kamar per hari. Kerja lembur merupakan hal yang biasa, dan kadang Mia bisa bekerja dari pagi hingga pukul 10 malam. Ia juga sangat terkejut dengan dinginnya musim dingin di Nagano.
“Salju pertama yang saya lihat dalam hidup saya sangat indah, saya benar-benar terharu. Tapi saya juga pernah terpeleset di jalan bersalju karena belum terbiasa, dan bahkan pernah mimisan karena terlalu dingin. Pekerjaannya memang berat, tapi saya tidak pernah terpikir untuk berhenti. Gaji yang tinggi membuat saya tetap semangat.”
Menjelang dua tahun sejak mulai bekerja, Mia ditawari untuk pindah ke pekerjaan pembersihan pabrik yang berada di Prefektur Kanagawa. Karena tempat kerja tersebut belum pernah menerima staf asing sebelumnya, perusahaan ini ingin menugaskan karyawan yang andal dan berprestasi, dan Mia yang terpilih.
“Ketika perusahaan menawarkan kesempatan itu, saya sebenarnya bisa menolak. Tapi saya ingin mencoba sesuatu yang baru dan mendapatkan pengalaman di tempat kerja yang berbeda, jadi saya menerimanya.”

Pekerjaan dan Kehidupan Berjalan Lancar Setelah Pindah ke Pabrik di Prefektur Kanagawa
Sejak dipindahkan pada November 2024, Mia kini bekerja di sebuah pabrik milik perusahaan yang memproduksi suku cadang untuk mobil, kereta, pesawat, dan kendaraan lainnya. Tempat tinggalnya berjarak sekitar 15 menit dengan menggunakan sepeda. Jam kerjanya mulai dari pukul 08.50 hingga 16.10, dan bersama seorang senior dari Indonesia, ia bertanggung jawab untuk membersihkan toilet, wastafel, dan koridor di fasilitas berlantai lima.
“Kalau di hotel dulu, saya selalu merasa dikejar waktu karena harus menyelesaikan semua sebelum tamu check-in. Tapi di pabrik, saya tidak terburu-buru, jadi bisa membersihkan dengan tenang dan menyeluruh. Saya merasa pekerjaan ini lebih mudah secara fisik maupun mental.”
Sebelumnya, sistem kerja bergilir dengan hari libur yang berbeda-beda tiap minggu, tapi sekarang ia hampir selalu libur di hari Sabtu dan Minggu.
“Pada hari libur, saya sering jalan-jalan dengan teman-teman saya yang ada di Tokyo. Saya paling suka Shin-Okubo karena banyak makanan enak dan beragam, saya sudah lima kali ke sana. Tempat yang paling ingin saya kunjungi adalah Arashiyama di Kyoto, karena jalur bambunya sangat indah.”
Mia juga mendapat pujian dari kepala pabrik: “Dia selalu memberi salam dengan baik dan membersihkan area dengan sangat bersih.” Namun, untuk rencana ke depan, Mia masih belum menentukan. Bulan lalu, ia baru saja bertunangan di Indonesia dengan tunangannya yang juga bekerja di Hokkaido dengan visa Tokutei Ginou (Type 1).
“Saya berencana menikah setelah menyelesaikan masa tinggal selama lima tahun. Kalau tunangan saya bisa mendapatkan status Tokutei Ginou (Type 2), mungkin kami bisa tinggal di Jepang. Kalau tidak, kami mungkin akan kembali ke Indonesia, ini semua tergantung pada tunangan saya. Untuk kalian yang ingin bekerja di Jepang, saya ingin sampaikan bahwa belajar bahasa Jepang itu sangat penting, jadi sebaiknya banyak banyaklah belajar Bahasa Jepang sebelum datang ke sini.”
