Updated by April 22nd, 2025
Nanda, Daiwa LifeNext Co., Ltd.

Bekerja sebagai Housekeeping sekaligus menjadi Leader bagi 16 Staf di Sebuah Hotel di Tokyo

Nanda Pratiwi
Kelahiran 1998 Asal Wonogiri, Jawa Tengah

Ketertarikannya terhadap Lingkungan Kerja di Jepang

Nanda merupakan lulusan dari sebuah universitas di Indonesia dengan fokus studi pada pengolahan dan strategi pemasaran hasil pertanian. Setelah lulus, ia sempat berencana untuk bekerja di bidang yang sesuai dengan jurusannya, namun dampak pandemi COVID-19 menghalanginya untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Atas rekomendasi teman, ia kemudian mendaftar di lembaga pelatihan kerja (LPK). Terlepas dari jenis industri, ia bertekad untuk mencari pekerjaan di Jepang.

”Sejak kelas 3 SMA, saya mulai tertarik untuk bekerja di luar negeri. Selain mendengar cerita dari sepupu yang bekerja di Jepang, saya juga mencari informasi tentang kehidupan di sana melalui internet. Saya tertarik dengan berbagai aspek, seperti lingkungan kerja dan gaji, dan merasa bahwa bekerja di Jepang akan memberikan dampak positif bagi kehidupan saya.” Pada Juli 2022, Nanda datang ke Jepang sebagai peserta magang (ginou jisshusei) dan bergabung di Daiwa LifeNext Co., Ltd. (selanjutnya disebut Daiwa LifeNext), sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan hotel, apartemen, gedung, dan fasilitas komersial.

Daiwa LifeNext berfokus pada penciptaan lingkungan kerja yang aman bagi peserta program magang ginou jisshusei dan pekerja berketerampilan khusus (tokutei ginou), serta menyediakan dukungan penuh dari staf Jepang dan penerjemah yang siap membantu jika ada masalah. Sistem penilaian yang diterapkan juga sangat terperinci, serta dirancang agar peserta magang dapat menghadapi berbagai tantangan selama masa magang tiga tahun, melalui evaluasi yang dilakukan dalam rentang waktu singkat. Ada peserta magang yang mendapat kenaikan gaji karena kinerjanya diakui, bahkan bisa membelikan rumah dan lahan pertanian untuk orang tuanya di kampung halaman. Melihat adanya senior-senior asal Indonesia seperti itu, Nanda pun memulai kehidupannya di Jepang bersama perusahaan ini.

Berdedikasi Penuh dalam Pekerjaan hingga Diangkat Menjadi Leader dalam Satu Tahun

Nanda bekerja di bidang housekeeping, yang bertugas dalam membersihkan dan merapikan kamar hotel. Karena ini adalah pekerjaan yang benar-benar baru baginya, Nanda sering merasa kewalahan karena dituntut untuk memiliki perhatian terhadap detail serta stamina yang kuat. Tugas yang paling menantang baginya adalah bed-making—mengangkat kasur besar dan memastikan seprai terpasang rapi tanpa kerutan sedikit pun. Nanda lalu bertanya kepada senior sesama orang Indonesia dan menggunakan berbagai video bed-making di YouTube sebagai referensi, sambil terus mencoba berbagai cara untuk menemukan cara paling rapi dan efisien dalam menyelesaikan bed-making.

“Selain itu, dengan berusaha semaksimal mungkin melakukan apa yang bisa saya lakukan saat itu dalam semua pekerjaan, saya mulai memahami alur kerja setelah sekitar tiga bulan.”

Kinerjanya pun diapresiasi, dan sekitar satu tahun setelah bergabung dengan perusahaan, Nanda dipilih menjadi team leader. Saat itu, ia sempat menolak tawaran tersebut karena merasa belum siap, namun ketika ditawari lagi, Nanda sudah merasa siap dan akhirnya memutuskan untuk menerimanya.

“Saat itu, saya pikir akan sulit karena hotel mewah tempat saya bekerja memiliki banyak kamar besar, tetapi kali ini saya ditawari untuk bekerja di hotel bisnis dengan kamar-kamar yang lebih kecil dan efisien, jadi saya menerimanya.”

Memiliki Tujuan untuk Meningkatkan Jabatan di Perusahaan dan Kemampuan Bahasa Jepang

Sejak bergabung dengan perusahaan, Nanda tinggal bersama dengan dua teman seapartemen di asrama yang dikelola oleh perusahaan di Prefektur Chiba. Ia berangkat dari asrama pukul 6 pagi lewat sedikit dan pergi bekerja naik kereta.

Pekerjaan sebagai leader yang dijalani secara mandiri sejak November 2024 lalu dimulai dengan mempersiapkan lembar instruksi hari itu setelah tiba di kantor pada pukul 8 pagi. Ia membagi tugas kepada 16 staf dan menentukan siapa yang bertanggung jawab atas setiap kamar tamu. Sebagai seorang leader, ia tidak menangani kamar tamu, tetapi bertanggung jawab untuk membersihkan area umum seperti toilet.

“Ada beberapa tugas yang sulit bagi saya untuk menanganinya sendiri, seperti menyiapkan shift sebulan atau ketika muncul keluhan atau masalah yang cukup besar, dan saya mengandalkan staf Jepang untuk itu. Namun, saya berharap untuk terus mendapatkan dukungan dalam hal itu ke depannya.”

Sebelum datang ke Jepang, Nanda merasa sangat cemas dan ragu apakah ia bisa menyesuaikan diri. Namun kini, ia mengungkapkan, “Saya dapat menjalaninya tanpa masalah, dan saya dapat terus mendapatkan pengalaman baru, jadi saya merasa bahwa datang ke Jepang dan memilih perusahaan ini bukanlah suatu kesalahan.”

Dia berencana untuk beralih ke keterampilan khusus (tokutei ginou) di masa depan dan juga menargetkan lulus ujian JLPT N3 pada tahun yang sama.

“Saya ingin bekerja di perusahaan saya saat ini untuk beberapa tahun ke depan, jadi saya ingin bekerja keras untuk bisa dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi di perusahaan dan untuk lebih meningkatkan level bahasa Jepang saya. Saat saya kembali ke Indonesia nanti, saya ingin memulai bisnis saya sendiri, seperti membuka restoran atau toko kue.”

Nanda juga menyampaikan pesan untuk orang Indonesia yang berencana ke Jepang. “Saya sangat menyarankan kalian untuk belajar bahasa Jepang dengan baik sebelum berangkat. Setibanya di sana, pastikan untuk mengikuti peraturan perusahaan dan Jepang, serta bekerja dengan keras dan penuh tanggung jawab. Jangan hanya bekerja untuk mencari uang, tetapi manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk pengembangan diri. Dengan begitu, kalian bisa kembali ke Indonesia sebagai versi terbaik dari diri kalian.”